Mengganggu kesehatan mental
Seseorang yang kerap berjudi cenderung mengalami stres, kecemasan, dan depresi. Kondisi ini umumnya terjadi bila mereka merasa tidak mampu mengendalikan kebiasaan judinya.
Dikutip dari laman Mental Health Foundation, kemenangan ketika judi memengaruhi bagian otak yang melepaskan dopamin. Hormon ini bisa menciptakan perasaan senang dan bahagia.
Jika Anda kecanduan judi, aktivitas lain mungkin tidak akan membuat diri Anda merasa senang. Akhirnya, berjudi akan menjadi pelarian untuk mendapatkan sensasi tersebut.
Bisa Membuat Malas
Penggunaan gadget yang berlebihan dapat membuat si Kecil menjadi terlalu bergantung pada HP-nya untuk menghabiskan waktu sehari-hari.
Ia akan lebih sering menatap layar HP-nya secara pasif, sambil duduk atau tiduran, daripada beraktivitas fisik seperti bermain di luar rumah atau berolahraga untuk menstimulasi perkembangannya. Kurangnya stimulasi fisik pada usia dini dapat berdampak negatif pada pertumbuhan fisik dan kesehatan anak.
Terlalu sering main HP juga bisa membuat si Kecil menjadi malas belajar banyak hal, seperti membaca dan menulis. Padahal belajar membaca dan menulis adalah keterampilan yang sangat penting dan harus dilatih secara konsisten untuk mempersiapkan si Kecil masuk sekolah.
Meningkatkan risiko bunuh diri
Pikiran dan perilaku bunuh diri terkait dengan kecanduan judi. Bahkan, orang yang kecanduan judi setidaknya dua kali lebih mungkin untuk meninggal dunia karena bunuh diri.
Sebuah tinjauan yang dimuat dalam jurnal Frontiers in Psychiatry (2022) menunjukkan bahwa utang dan rasa malu akibat judi merupakan penyebab utama meningkatnya peluang bunuh diri.
Akan tetapi, perilaku ini juga bisa disebabkan oleh berbagai faktor lain, seperti riwayat masalah kejiwaan dan kondisi kehidupan dari orang tersebut.
Kesulitan Memahami Pelajaran
Kecanduan bermain gadget juga berpengaruh pada kemampuan kognitif anak dalam belajar dan mengolah informasi yang pada akhirnya berdampak negatif pada pencapaian akademis si Kecil di sekolah
Contohnya, dalam konteks pembelajaran di sekolah, anak cenderung mengalami kesulitan dalam memahami materi yang diajarkan guru. Selain itu, anak-anak cenderung cepat kehilangan minat dalam belajar dan membaca buku.
Risiko kerusakan fungsi kognitif akibat penggunaan gadget ini dapat meningkat jika paparan terhadap gadget dimulai sejak usia dini.
Dampak Judi terhadap Aspek Spiritual
Selain menghancurkan hubungan sosial, judi juga memiliki dampak yang sangat buruk pada kehidupan spiritual seseorang.
Perilaku judi sering kali membuat seseorang terfokus pada hasrat duniawi, sehingga melupakan kewajiban spiritualnya. Orang yang berjudi cenderung lupa berdzikir atau mengingat Allah. Bahkan, mereka kerap mengabaikan shalat karena pikiran mereka sibuk dengan strategi untuk menang atau menutupi kerugian. Ketika hati dipenuhi oleh ambisi duniawi, tidak ada ruang untuk ketenangan batin dan kedekatan dengan Sang Pencipta.
Salah satu ciri khas dari perilaku judi adalah ketidakpuasan. Sekalipun seseorang menang dalam permainan judi, ia akan terus merasa belum cukup. Ketamakan ini mendorongnya untuk terus berjudi hingga akhirnya ia terperosok ke dalam lingkaran kehancuran yang lebih dalam.
Sering mengalami konflik
Sering dijuteki, pasanganmu bakalan tidak bahagia lagi bersama denganmu, lho! Dia akan terus emosi saat setiap kali kamu juteki. Lebih baik ketika ada masalah, cobalah kamu selesaikan dengan baik-baik, bukan malah memasang tampang yang jutek. Jika tetap jutek, bisa-bisa kamu dan pasangan setiap harinya akan diterpa konflik yang buat hubungan kalian menjadi retak.
Langkah Mengatasi Perilaku Judi
Untuk mengatasi dampak negatif judi, dibutuhkan kerja sama dari berbagai pihak, mulai dari individu, keluarga, masyarakat, hingga pemerintah. Berikut beberapa langkah yang dapat diambil:
Pendidikan sejak dini tentang bahaya judi sangat penting untuk membangun kesadaran masyarakat. Nilai-nilai agama dan moral harus ditanamkan agar individu memahami dampak buruk dari perilaku ini.
Pemerintah harus memberlakukan aturan yang tegas untuk mencegah praktik perjudian, terutama judi online yang semakin marak. Selain itu, diperlukan pengawasan yang ketat untuk memastikan hukum ditegakkan secara konsisten.
Bagi mereka yang sudah terjerat dalam judi, dukungan psikologis dan program rehabilitasi sangat diperlukan. Dengan bantuan profesional, individu dapat pulih dari kecanduan judi dan membangun kembali kehidupan mereka.
Judi bukanlah sekadar permainan, tetapi sebuah ancaman nyata yang dapat merusak berbagai aspek kehidupan, baik sosial, spiritual, maupun ekonomi. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menjauhi perilaku ini dan berperan aktif dalam mencegah penyebarannya. Dengan pendidikan yang tepat, regulasi yang tegas, dan dukungan komunitas, dampak buruk dari perjudian dapat diminimalisasi, sehingga masyarakat dapat hidup dalam harmoni dan kesejahteraan.
Mungkin selama ini kamu tidak menyadari bahwa sikapmu akan mempengaruhi kualitas hubungan pacaranmu. Misalnya, sikap kamu yang jutek, akan membuat pasangan tidak bahagia saat bersamamu. Walaupun kamu jutek karena alasan tertentu, tapi tidak boleh keseringan, Bro! Selain bikin pasangan tak nyaman, sifat jutekmu itu akan membuat pasangan menjauh dari dirimu.
Yuk, ketahui lima dampak negatif berikut ini akibat cowok jutek dengan pasangan. Berikut ulasannya!
Menumbuhkan Kepribadian Pasif
Ketika anak terlalu sering bermain handphone, bisa jadi mereka akan cenderung memilih untuk menatap layar dan menjauh dari interaksi dengan teman sebaya dan anggota keluarganya.
Sebagai akibatnya, kebiasaan ini dapat menghambat kemampuan anak untuk bersosialisasi dan berkomunikasi secara efektif. Apabila hal ini dibiarkan berlanjut, pengaruh negatif tersebut dapat terbawa hingga masa dewasa.
Sebuah penelitian tahun 2018 dari Universitas Negeri Yogyakarta melaporkan bahwa anak-anak sekolah yang “kecanduan” main HP memiliki kepribadian yang cenderung lebih pasif, seperti individualis, tertutup, apatis (kurang peduli dengan sekitarnya), memiliki rasa sosial yang kurang, pola pikirnya cenderung irasional, suka mencari mudahnya saja, dan kurang mempunyai simpati.
Mempengaruhi Psikologis Anak
Kadang, sebagian game ataupun tontonan yang ia akses dari HP memperlihatkan kekerasan, ucapan kasar, atau adegan yang kurang pantas untuk ditiru sehingga dapat berdampak negatif bagi perkembangan psikologis anak jika ia terus-terusan terpapar.
Nah, anak usia dini adalah peniru yang ulung. Terus-terusan menonton konten yang tidak sesuai usianya dapat memicu si Kecil untuk mencoba atau meniru apa yang ia lihat. Terlebih, Anak-anak di usia dini juga belum bisa membedakan mana yang baik dan salah.
Anak-anak yang sudah ketergantungan main HP juga umumnya cenderung sulit mengontrol emosi, misalnya karena:
Cepat marah saat harus berpisah atau melepaskan gadget.
Merespon dengan tantrum apabila gadgetnya diambil.
Menolak untuk berhenti main HP walau sudah diingatkan berkali-kali.
Tidak tertarik untuk bermain dengan teman-temannya.
Maka itu, idealnya, Bunda sebisa mungkin mendampingi si Kecil selama ia main HP untuk memandu dan mengawasi konten yang ia akses.
Di manakah Anda bisa mendapatkan bantuan?
Jika Anda, kerabat, atau anggota keluarga menunjukkan tanda-tanda penyakit mental maupun menunjukkan keinginan, perilaku, atau ingin mencoba bunuh diri, segeralah hubungi L.I.S.A. Suicide Prevention Helpline (+62) 811-3855-472 atau layanan konseling psikologi SEJIWA hotline 119 (extension 8).